Kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.
Bahan-bahan untuk Membuat Kompos
Sebelum mengetahui cara membuat kompos lebih lanjut, Moms perlu menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kompos.
Meski bahan-bahan yang digunakan biasanya adalah sisa bahan makanan di rumah, tetapi tak semua sampah dapur bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos.
Berikut bahan-bahan alami yang dapat dijadikan kompos:
- Potongan buah
- Potongan sayuran
- Ampas kopi
- Potongan rumput dan tanaman
- Daun kering
- Kayu dan kulit kayu yang dicincang halus
- Kertas bekas, tisu, atau koran yang sudah tak terpakai lagi
- Serbuk gergaji dari kayu yang tidak diolah
- Bumbu dapur kadaluarsa\
Semua bahan organik yang telah disebutkan di atas akan mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh mikroorganisme.
Pada dasarnya, proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa terjadi di alam. Namun, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun.
Untuk mempersingkat proses pelapukan, diperlukan adanya bantuan dari manusia. Jika proses pengomposan dilakukan dengan benar dengan memakai FORMULA MSG 3 dekomposer kompos tercepat, proses hanya berlangsung selama 1-2 hari saja, tidak sampai 1 bulan.
Kompos berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat menyimpan air tanah lebih lama.
Ketersediaan air di dalam tanah dapat mencegah lapisan kering pada tanah, serta memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur.
Penggunaan kompos juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh.
Selain itu, kompos mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, hingga mampu menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman.
Namun, kandungan hara pada kompos memang terbilang lebih sedikit dibandingkan pupuk anorganik. Oleh karena itu, penggunaan kompos harus dilakukan dengan volume yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Meski demikian, pupuk kompos tetap banyak digunakan dan digemari oleh para petani atau orang yang suka berkebun karena bisa memanfaatkan sampah organik menjadi hal yang lebih berguna.
UNTUK MEMBELI PRODUK FORMULA MSG3 (KLIK SINI)
BACA JUGA DISNI : BETERNAK BEBEK PEKING PEDAGING (KLIK SINI)