InformasiPertanian

Sejarah Kopi Arabika Masuk Ke indonesia

Written by

Sejarah kopi arabika bisa kita telusuri di tanah awal biji kopi ini ditemukan, yaitu Ethiopia. Kopi arabika ditemukan pertama pada 1000 SM di dataran tinggi Kerajaan Kefa.  Lokasinya kini masuk wilayah negara Ethiopia. Saat itu di  kerajaan Kefa ada suku Oromo, suku yang memiliki kebiasaan memakan biji kopi. Sejarah kopi arabika juga mengantarkan kita tentang sejarah roasting atau pemanggangan kopi. Sumber sejarah mencatat bahwa proses roasting pertama kali di lakukan di Ethiopia. Saat itu, ada petani yang sedang memanggang daging, dengan menggunakan dahan serta ranting pohon kopi yang masih ada biji kopinya. Dalam proses pemangganngan tersebut, ternyata petani menemukan manfaat kopi.

Di abad ke-15 popularitas minuman kopi mulai menyebar ke Eropa. Awalnya orang-orang Eropa membeli kopi dari para pedagang Arab. Kemudian mereka berhasil membudidayakan tanaman tersebut di Asia dan Amerika. Sejak itu kopi menjadi komoditas yang sangat populer di seluruh dunia. Bahkan sempat menjadi komoditas kedua terbesar yang diperdagangkan secara global setelah minyak bumi. Kopi arabika saat ini telah menguasai sebagian besar pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya.

Baca Juga :
3 Metode Menyuburkan Tanah (klik disini)

Di Indonesia kita dapat menemukan sebagian besar perkebunan kopi arabika di daerah pegunungan torajaSumatra UtaraAceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika memang sedang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis PasumahMaragoTypica dan kopi arabika Congensis. Sejarah kopi di Indonesia bermula pada tahun 1696. Pada saat itu, Belanda atas nama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mendarat di Jawa membawa kopi dari Malabar, India. Kopi yang pertama kali dibawa itu merupakan jenis arabika yang berasal dari Yaman. Bibit kopi itu dikirim kepada Gubernur Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) pada 1696.

Perkembangan budidaya yang cepat membuat Belanda membuka ladang-ladang baru di Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor, dan pulau-pulau lainnya di Hindia Belanda yang saat ini dikenal sebagai Indonesia, namun sempat gagal tumbuh akibat banjir di Batavia. Pada tahun 1700-an, kopi menjadi komoditas andalan VOC. Penjualan biji kopi dari Hindia Belanda (Indonesia) meledak hingga melebihi ekspor dari Mocha, Yaman ke beberapa negara di Eropa. Belanda pun memonopoli pasar kopi dunia pada waktu itu. Pada saat itu, salah satu pusat produksi kopi dunia ada di Pulau Jawa. Secangkir kopi kemudian lebih populer disebut dengan cup of Java atau secangkir Jawa.

Pascakemerdekaan di tahun 1945, bekas – bekas perkebunan kopi milik Belanda itupun kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah. Sehingga, Indonesia secara berdaulat memiliki kendali penuh untuk menghasilkan dan mengekspor kopi di beberapa negara di dunia. Termasuk Coffindo, yang saat ini memiliki perkebunan kopi milik swasta terluas di Indonesia, yakni sekitar 3.412 hektar. Wah, benar benar menarik ya sobat sejarah kopi diindonesia. Indonesia memang memiliki kekayaan alam yang luar biasa

Tinggalkan komentar